Dengan berkembangnya teknologi, Departemen Pertanian mengembangkan sistem sarana informasi pertanian untuk pengelolaan dan pemanfaatan informasi pertanian. dengan adanya teknologi tersebut, informasi mengenai pengelolaan dan pemasaran hasil pertanian akan mudah untuk diakses. Penguatan jaringan global merupakan strategi pengelolaan sumber daya informasi yang berkaitan dengan unsur sumber daya teknologi. Hal yang paling penting sebagai upaya untuk pengembangan pembangunan pertanian adalah akses terhadap teknologi yaitu melalui jaringan global (internet).
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk inovasi teknologi informasi yaitu perlu disiapkan hardware dan software yang memadai ditunjang dengan penggunaan broad band untuk memudahkan akses ke internet serta pengembangan infrastruktur secara fisik perlu dibarengi dengan sistem total quality management, dimana setiap komponen yang terkait dengan jaringan informasi harus mengikuti standar-standar yang berlaku dan dilakukan evaluasi pada saat-saat tertentu.
Permasalahan - permasalahan yang dihadapi dalam mengelola pusat informasi berbasis web di tingkat kabupaten adalah pada unsur manajemen baik dari sumber daya manusia, teknologi, dan infrastruktur. Langkah awal dalam proses pembangunan sumber informasi pertanian di tingkat kabupaten adalah penyusunan mekanisme operasionalisasi Unit Pelayanan Informasi Pertanian Kabupaten (UPIPK) di lima kabupaten yaitu Kabupaten Blora, Temanggung, Donggala, Lombok Timur, Ende.
Perkembangan sisitem Informasi Teknologi Pertanian
1. Kabupaten Blora Sumber daya jaringan informasi yang relatif sudah memadai, baik dari segi perangkat keras, tenaga pengelola jaringan, maupun dari segi operasionalisasi jaringannya. Kegiatan jaringan di daerah ini telah berjalan dan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mengembangkan pertanian di daerah tersebut. pada saat ini Kabupaten Blora dan Temanggung telah menjalankan kerjasama dengan perusahaan swasta dalam pengembangan pertanian.
2. Kabupaten Temanggung Perangkat kerasnya telah tersedia dengan lengkap, namun karena sumber daya pengelola jaringannya belum memadai dari segi kemampuannya dalam mengelola jaringan, maka operasionalisasi jaringan informasi pertanian masih terhambat dan kurang dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan agribisnis.
3. Donggala Perangkat keras dan pengelola jaringannya sudah tersedia, namun kegiatan operasionalisasi jaringan belum dapat dilaksanakan.
4. Lombok Timur dan Ende sumber daya untuk pengelolaan jaringan informasi pertanian belum tersedia, bahkan di Lombok Timur dirasa masih sulit untuk dilakukan akses ke jaringan informasi.
Untuk mengembangkan sistem ini harus disusun mekanisme operasional unit pelayanan informasi kabupaten yang disesuaikan dengan kondisi sumber daya alam di masing - masing kabupatennya. Penyusunan mekanisme tersebut perlu melibatkan pelaksana kegiatan pengembangan sumber informasi pertanian nasional dan lokal baik di pusat maupun di daerah agar antar pelaksana kegiatan di pusat dan daerah dapat saling terintegrasi dan bersinergi dengan baik.
Jika sistem informasi teknologi pertanian ini sudah dapat dijalankan dengan baik di seluruh kabupaten di Indonesia maka pertanian Indonesia pun akan berkembang karena informasi dari suatu daerah ke daerah lain dapat mudah diketahui dengan cepat dan perusahaan - perusahaan swasta dapat mengetahui keadaan pertanian di kabupaten dan melihat potensi apa saja yang ada di kabupaten tersebut sehingga perusahaan swasta tertarik untuk mengadakan kerjasama dengan kabupaten tersebut. pemasaran hasil pertanian juga akan mudah diketahui perkembangannya dengan menggunakan sistem teknologi pertanian ini.
Koleksi Artikel